
Penguatan Literasi dan Karakter Peserta Didik Dorong Pencapaian Visi SMAN 109 Jakarta “Terwujudnya Insan Unggul yang Kompeten dan Berkarakter Pelajar Pancasila serta Berwawasan Lingkungan”
SMAN 109 Jakarta (23/11/2023) melalui Tim Literasi Sekolah meyakini bahwa strategi penguatan literasi dan penguatan karakter peserta didik terus menjadi sorotan dan dapat dipastikan akan dikaitkan dengan indikator capaian mutu layanan pendidikan di sekolah. SMAN 109 Jakarta terus berupaya meningkatkan kemampuan minat dan bakat peserta didik, dalam hal ini kemampuan literasi dalam konteks penguatan pembentukan karakter para peserta didik merujuk pada Visi SMAN 109 Jakarta “Terwujudnya Insan Unggul Yang Kompeten dan Berkarakter Pelajar Pancasila serta Berwawasan Lingkungan”.
Pada pertemuan yang dihadiri para Pendidik di ruang guru (22/11/2023) ada empat poin penting disampaikan Kepala Sekolah merujuk pada Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nomor: e-0053/SE/2022 mengenai penguatan literasi, adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan kegiatan "Peserta Didik Bercerita" di setiap pagi sesaat sebelum memulai kegiatan belajar mengajar. Peserta didik diberi kesempatan menceritakan apapun mengenai dirinya ataupun hal menarik lain yang dialaminya.
2. Penerapan sanksi berupa penangguhan sampai pada pencabutan KJP bagi peserta didik yang melanggar peraturan dan tata tertib sekolah dalam tingkat sedang sampai berat, bila benar-benar terbukti melakukan tindakan pelanggaran yang bertentangan dan "mencederai" semangat penegakan kedisiplinan dan penguatan karakter profil pelajar Pancasila.
3. Refleksi guru selama kebersamaannya berinteraksi dengan peserta didik setelah jam pelajaran.
4. Giat dalam mengakses PMM (Platform Merdeka Mengajar).
Kepala Sekolah SMAN 109 Jakarta, Dr. Rusmala Nainggolan, M.Pd dalam arahannya sebelum menutup pertemuan mengingatkan kembali bahwa seorang guru profesional dihadapkan pada kemampuannya untuk sanggup mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, sanggup bekerja dengan kualitas terbaik dilandasi dengan rasa pengabdian, kecintaan terhadap profesi, membiasakan melakukan refleksi diri dalam rangka memberikan dorongan pada dirinya untuk terus belajar sepanjang hayat.
(Red. RF)